Minggu, 30 September 2012

Perbedaan dan Persamaan Jaringan Tumbuhan Dikotil dan Monokotil


Minggu kemarin saya bersama teman-teman di SMAN 8 Tangerang melakukan pengamatan perbedaan dan persamaan antara akar, batang, dan daun antara tumbuhan dikotil dan monokotil. Berikut hasilnya.

Perbedaan dan persamaan struktur batang dikotil dan monokotil
Batang Dikotil
Batang Monokotil
Pada bagian terluar batang terdapat epidermis.
Pada bagian terluar batang terdapat epidermis
Di sebelah dalam epidermis terdapat korteks dan stele.
Di sebelah dalam epidermis terdapat meristem dasar yang pembagiannya belum begitu jelas.
Berkas pembuluh terletak di bagian dalam perisikel, terdiri atas xilem dan floem yang dibatasi oleh kambium.
Berkas pembuluh tersebar pada meristem dasar, dilindungi sarung berkas pengangkut, dan tidak mempunyai kambium.

Perbedaan dan persamaan struktur daun dikotil dan monokotil
Jaringan
Daun Dikotil
Daun Monokotil
Epidermis dan kutikula
Lapisan permukaan atas dan bawah daun.
Lapisan permukaan atas dan daun.
Stomata
Melapisi permukaan atas dan bawah daun.
Berderet di antara urat daun.
Mesofil
Di antara lapisan epidermis atas dan bawah
Pada cekungan di antara urat daun.

KESIMPULAN
1.   Secara umum struktur anatomi akar tersusun atas jaringan epidermis, sistem jaringan dasar berupa korteks, endodermis, dan empulur; serta sistem berkas pembuluh. Pada akar sistem berkas pembuluh terdiri atas xilem dan floem yang tersusun berselang-seling. Struktur anatomi akar tumbuhan monokotil dan dikotil berbeda.

2.  Secara umum batang tersusun atas epidermis yang berkutikula dan kadang terdapat stomata, sistem jaringan dasar berupa korteks dan empulur, dan sistem berkas pembuluh yang terdiri atas xilem dan floem. Xilem dan floem tersusun berbeda pada kedua kelas tumbuhan tersebut. Xilem dan floem tersusun melingkar pada tumbuhan dikotil dan tersebar pada tumbuhan monokotil.

3. Daun tumbuhan tersusun atas epidermis yang berkutikula dan terdapat stomata atau trikoma. Sistem jaringan dasar pada daun monokotil dan dikotil dapat dibedakan. Pada tumbuhan dikotil sistem jaringan dasar (mesofil) dapat dibedakan atas jaringan pagar dan bunga karang, tidak demikian halnya pada monokotil khususnya famili Graminae. Sistem berkas pembuluh terdiri atas xilem dan floem yang terdapat pada tulang daun.

Mengamati Sel Gabus

Selain mengamati jaringan pada bawang merah, guru biologi kami di SMAN 8 Tangerang mengajak kami untuk mengamati jaringan sel gabus pada batang singkong. Dan lagi-lagi kami harus membuat laporan. Berikut laporan milik saya.

Tujuan
Mengamati struktur sel-sel epidermis pada sel gabus batang singkong.
Alat dan Bahan
  1. Mikroskop
  2. Kaca preparat
  3. Kaca penutup
  4. Cutter
  5. Gabus batang singkong
Cara Kerja
  1. Kupas lapisan epidermis yaitu siung dari bawang merah menggunakan cutter! Potonglah sebagian kecil bawang merah, kemudiah patahkan. Lepaskan lapisan epidermis yang tersisa.
  2. Letakkan di atas kaca preparat, tutup dengan kaca penutup.
  3. Amatilah sel epidermis dengan mikroskop.
Hasil Pengamatan
Jaringan gabus mempunyai sifat lebih kuat daripada epidermis, terdapat di bagian tepi alat-alat tumbuhan. Pada tumbuhan yang berumur panjang, bila epidermis telah mati atau tidak aktif, maka jaringan gabus ini menggantikan fungsi epidermis yaitu sebagai pelindung jaringan di bawahnya. Jaringan gabus dibentuk oleh kambium gabus yang disebut felogen. Sel-sel gabus mengandung suberin dan kutin. Letak jaringan gabus rapat antara satu dengan yang lainnya. Ruang antarselnya tidak ada, sehingga sukar ditembus air dan gas. Dengan adanya celah-celah atau pori-pori pada lapisan gabus yang disebut lentisel, maka kesulitan itu dapat ditanggulangi karena air dan gas-gas bisa menerobos dan melaluinya.

Pengamatan Jaringan Pada Bawang Merah




Sekitar seminggu yang lalu saya bersama teman-teman SMAN 8 Tangerang melakukan pengamatan pada jaringan bawang merah. Dan setelah itu kami diperintahkan untuk membuat laporannya. Ini adalah laporan saya. Saya sendiri tidak tahu apakah  laporan saya ini benar atau tidak. Tapi semoga dapat bermanfaat.

Tujuan
Mengamati struktur sel-sel epidermis pada bawang merah.
Alat dan Bahan

  1. Mikroskop
  2. Kaca preparat
  3. Kaca penutup
  4. Cutter
  5. Bawang merah
Cara Kerja
  1. Kupas lapisan epidermis yaitu siung dari bawang merah menggunakan cutter! Potonglah sebagian kecil bawang merah, kemudiah patahkan. Lepaskan lapisan epidermis yang tersisa.
  2. Letakkan di atas kaca preparat, tutup dengan kaca penutup.
  3. Amatilah sel epidermis dengan mikroskop.


Hasil pengamatan



Satuan terkecil dalam tumbuhan adalah sel, suatu wadah kecil berisi substansi hidup, yaitu protoplasma, dan diselubungi oleh dinding sel. Dalam setiap sel hidup berlangsung proses metabolisme. Dinding sel melekat pada yang lain dengan adanya perekat antar sel. Pengelompokkan sel seperti itu, yang berbeda struktur atau fungsinya atau keduanya dari kelompok sel lain, disebut jaringan. Jaringan secara umum terdiri dari sel-sel yang sama bentuk serta fungsinya disebut jaringan sederhana. Jaringan yang terdiri atas lebih dari satu macam sel namun asalnya sama disebut jaringan kompleks majemuk.
Sel bawang merah memang tampak sangat sederhana, namun sebenarnya sel bawang merah sangatlah kompleks.
Dinding sel bawang merah dan sel-sel tumbuhan yang lain, sangatlah rapat. Tersusun dari lapisan lipid (lemak) dan lipoprotein yang sangat teratur. Hanya zat tertentu saja yang bisa keluar masuk sel dengan mudah, seperti air dan ion-ion mineral (K, Cl dan Ca) sedangkan zat-zat lain harus melewati screening dinding sel yang sangat ketat.